Setelah Inggris, Jerman Gunakan Energi Batubara

Setelah Inggris, Jerman Gunakan Energi Batubara

Batu bara kini kembali di Eropa. Setelah Inggris, membuka tambang baru setelah dihentikan 30 tahun, kali ini data menunjukkan bagaimana Jerman Gunakan Energi Batubara dengan porsi yang banyak untuk kebutuhan energinya.

Jerman kembali menggunakan batu bara akibat krisis energi yang melanda saat ini. Hal itu terlihat dari naiknya jumlah penggunaan listrik yang berasal dari bahan bakar itu di negara ekonomi terbesar Eropa tersebut.

Lebih dari sepertiga listrik tau sekitar 36,3% yang dialirkan ke jaringan listrik Jerman antara Juli dan September berasal dari pembangkit listrik tenaga batu bara (PLTU). Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan 31,9% pada kuartal ketiga 2021.

“Output pembangkit batu bara menjadi tenaga listrik naik 13,3% year-on-year menjadi 42,9 terawatt hour (TWh) dalam tiga bulan Juli-September. Ini membuat keseluruhan output daya Jerman, sebesar 118,1 TWh, tertinggal dari periode yang sama di tahun 2021 sebesar 0,5%,” kata Kantor Statistik Jerman Destatis, dikutip dari Reuters, Senin (19/12/2022).

Meskipun harga tinggi, pembangkitan gas juga naik sedikit. Ini akibat produksi tenaga angin dan air rendah sementara produksi nuklir dalam negeri juga turun pada Juli-September.

Khusus nuklir, hanya tiga reaktor yang tetap online dibandingkan enam tahun sebelumnya. Dimana Jerman keluar dari teknologi setelah krisis Fukushima. Di bawah ancaman kekurangan gas, beberapa pembangkit batu bara yang telah ditutup atau dibiarkan sebagai cadangan kembali aktif di pasar di Eropa tahun ini, meski diklaim jumlahnya terbatas.

“Hanya di Jerman, dengan 10 gigawatt (GW), pembalikan pada skala yang signifikan. Ini telah meningkatkan pembangkit listrik batubara di Uni Eropa, yang diperkirakan akan tetap pada level yang lebih tinggi ini untuk beberapa waktu,” kata laporan pasar batu bara tahunan IEA .

“Konsumsi batu bara global mencapai rekor tertinggi lebih dari 8 miliar ton tahun ini. Jerman salah satu yang tertinggi dengan kenaikan 19%, atau 26 juta ton, dibandingkan tahun 2021,” tambah IEA.

Alih-alih mematikan 1,6 GW pembangkit listrik berbahan bakar lignit pada akhir tahun 2022 seperti yang direncanakan. Pemerintah Jerman telah mengeluarkan pengabaian untuk mengizinkan produksi hingga Maret 2024. Jerman telah menciptakan “cadangan pengganti gas” dengan total kapasitas 11,6 GW, termasuk 1,9 GW lignit dan 4,3 GW. Pembangkit listrik batu bara keras yang diizinkan kembali ke pasar hingga 2024.

Bagikan Artikel

LinkedIn
WhatsApp
Facebook

Hubungi Kami

Titan Infra Energy merupakan salah satu perusahaan infrastruktur dan logistik energi yang berkembang pesat di Indonesia. Berdiri sejak 2005 silam, Titan Infra Energy mengelola dan mengembangkan sejumlah lini bisnis mulai penambangan batubara, pengelolaan infrastruktur hingga logistik. Dengan dukungan sumber daya manusia yang terampil, berpengalaman serta profesional di bidangnya tak bisa dipungkiri di usia mendekati dua dekade, Titan Infra Energy mempunyai pengalaman yang luas dalam mengelola dan mengembangkan infrastruktur energi.
Alamat :

Graha Anabatic,
Jl. Scientia Boulevard Kav. U2,
Summarecon Serpong,
Tangerang, Banten 15811 – Indonesia

Telepon :

+62 (21) 80636888

 
Email :

info@titaninfra.com

© Hak Cipta 2022. Dilindungi Undang-undang. Titan Group.