Permintaan Batu Bara Mengalami Penurunan

Permintaan Batu Bara Mengalami Penurunan

Harga batu bara mendingin pada awal pekan seiring mulai melemahnya permintaan. Suhu yang lebih bersahabat di Eropa serta datangnya musim libur Natal dan tahun baru membuat permintaan batu bara diperkirakan mengalami penurunan.

Pada perdagangan Senin (19/12/2022), harga batu bara kontrak Januari di pasar ICE Newcastle ditutup di posisi US$ 370,75 per ton. Harganya turun 0,34%.

Pelemahan kemarin memperpanjang tren negatif harga batu bara yang sejak Kamis pekan lalu. Dalam tiga hari tersebut, batu bara sudah anjlok 2,2%.

Dalam sepekan harga batu bara melemah 0,6% sementara dalam sebulan masih menguat 1%. Harga pasir hitam terbang 102,4% setahun.

Dilansir dari S&P Global, harga energi kemungkinan masih melemah ke depan karena melandainya aktivitas manufaktur selama libur panjang Natal, membaiknya cuaca, serta naiknya produksi listrik dari tenaga angin.

“Ada badai di sejumlah wilayah dan ini meningkatkan produksi listrik tenaga angin di wilayah timur laut Eropa hingga di atas rata-rata ,” tulis S&P dalam Market Movers Europe, Dec. 19-23.

Puncak musim dingin di Eropa diproyeksi sudah berlalu dan suhu akan mulai hangat kembali. Semakin hangatnya suhu menurunkan penggunaan penghangat ruangan sehingga penggunaan listrik melandai.

Suhu di Jerman diproyeksi akan naik hingga 2,9 derajat Celcius ke 5,4 derajat Celcius. Sementara suhu di Prancis meningkat 1,5 derajat Celcius ke 11 derajat Celcius.

Mulai menghangatnya suhu di belahan bumi Eropa membuat penggunaan energi turun. Permintaan listrik di Jerman diproyeksi turun hingga 2,8 gigawatt (GW) pada Selasa hari ini (20/12/2022) dibandingkan hari sebelumnya ke level 59,5 GW.  Permintaan listrik di Prancis juga melandai 4,1 GW menjadi 59,7 GW.

Melandainya permintaan listrik membuat kekhawatiran akan pasokan gas dan batu bara sedikit memudar. Rata-rata kapasitas gas di Eropa masih 84,2% pada akhir pekan lalu.

Sementara itu, pasokan pasokan batu bara di Pelabuhan Amsterdam, Antwerp, dan Rotterdam (ARA) juga meningkat 6% pada akhir pekan lalu menjadi 6,24 juta ton. Pelabuhan ARA adalah pintu masuk untuk lalu lintas perdagangan batu bara di Eropa.

Sejak pertengahan tahun lalu, Eropa memang meningkatkan impor batu bara mereka dari sejumlah negara untuk mengamankan pasokan musim dingin. Salah satu pemasok adalah Indonesia.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Lana Saria memperkirakan ekspor batu bara RI ke Eropa akan mencetak rekor baru.

Ekspor RI ke Eropa diperkirakan menembus 6,6 juta ton pada 2022, melebihi pencapaian pada 2012 yakni 6,2 juta ton. Hingga November 2022, ekspor batu bara ke Eropa tercatat mencapai 5,9 juta ton.

“Jika proyeksi Desember 2022 sama dengan realisasi November 2022 yaitu total 0,7 juta ton maka proyeksi realisasi penjualan batu bara ke Eropa sampai dengan akhir tahun 2022 sebesar 6,6 juta ton,” tutur Lana, kepada CNBC Indonesia.

Baca juga Pemanfaatan gas metana Batubara.

Bagikan Artikel

LinkedIn
WhatsApp
Facebook

Hubungi Kami

Titan Infra Energy merupakan salah satu perusahaan infrastruktur dan logistik energi yang berkembang pesat di Indonesia. Berdiri sejak 2005 silam, Titan Infra Energy mengelola dan mengembangkan sejumlah lini bisnis mulai penambangan batubara, pengelolaan infrastruktur hingga logistik. Dengan dukungan sumber daya manusia yang terampil, berpengalaman serta profesional di bidangnya tak bisa dipungkiri di usia mendekati dua dekade, Titan Infra Energy mempunyai pengalaman yang luas dalam mengelola dan mengembangkan infrastruktur energi.
Alamat :

Graha Anabatic,
Jl. Scientia Boulevard Kav. U2,
Summarecon Serpong,
Tangerang, Banten 15811 – Indonesia

Telepon :

+62 (21) 80636888

 
Email :

info@titaninfra.com

© Hak Cipta 2022. Dilindungi Undang-undang. Titan Group.