Jalur Khusus Angkutan Batubara Belum Rampung di Jambi Atasi dengan Solusi Jangka Pendek

Indonesia Bisa Jadi Eksportir Batubara ke Eropa Terbesar

Setelah Inggris, Jerman Gunakan Energi Batubara

Gubernur Jambi, H. Al Haris, mengambil langkah cepat untuk meminimalisir kemacetan yang diakibatkan oleh angkutan batubara. Sementara menunggu jalan khusus angkutan rampung pada tahun 2024 sebagai solusi jangka panjang, Al Haris menerapkan solusi jangka pendek dengan penerapan pembatasan angkutan malam hari pada jam operasional pukul 18.00 WIB hingga 06.00 WIB. Uji coba rekayasa lalu lintas akan dilakukan untuk 4.000 truk dari jumlah 9.300 truk angkutan yang terdaftar.

Keputusan tersebut diambil setelah gubernur melakukan rapat penanganan angkutan batubara bersama Pemprov Jambi, Forkompimda, asosiasi tambang, angkutan batubara, dan pelabuhan pada 31 Januari di auditorium rumah dinas Gubernur Jambi.

Al Haris menyatakan, saat ini, angkutan batubara yang sudah terdaftar dan berhak menggunakan stiker adalah 9.300 unit, dengan 6.800 truk menuju Talang Duku dan sisanya menuju Niaso. Angkutan batubara dilaksanakan secara bergiliran untuk memenuhi kepentingan masyarakat, dimana 4.000 truk akan berjalan tidak berbarengan dengan angkutan lain. Teknisnya, angkutan akan dicoba dari tambang masuk ke kantong parkir dan aturan jam jalan hingga bongkar muat dengan catatan supir mematuhi tata krama.

Untuk mencapai solusi konkrit, gubernur Jambi meminta agar pihak terkait duduk bersama, yaitu Dinas Perhubungan, kepolisian, asosiasi tambang, pelabuhan, dan angkutan batubara. “Tidak mungkin semua 9.300 angkutan berjalan sekaligus, meskipun pelabuhan mampu menampung, jalan tidak mampu menampung,” ujar Al Haris.

Berdasarkan kepentingan masyarakat luas, pengangkutan batubara di Jambi dilaksanakan secara bergiliran. Dimana 4.000 angkutan berjalan tidak berbarengan dengan angkutan lain.

Metode Uji Coba Rekayasa Lalu Lintas

Untuk mendapatkan solusi konkrit, Gubernur Jambi kembali meminta agar pihak terkait bisa duduk bersama. Terdiri dari Dinas Perhubungan, Kepolisian, Asosiasi Tambang, Pelabuhan, dan dari angkutan batubara itu sendiri.

“Dalam tiga hari ini sudah ada kesepakatan. Tidak mungkin sekali jalan 9.300 itu. Meskipun pelabuhan bisa menampung, tapi jalan kita tidak bisa menampung,” ucap Datuk Mangkubumi Setio Alam.

Pada tahap ini akan dilakukan uji coba rekayasa lalu lintas dengan metode yang sudah ditentukan. Akan dilihat berapa lama perjalanan angkutan itu, dari mulut tambang, masuk ke kantong parkir, lalu mulai kembali berjalan ke pelabuhan hingga bongkar muatan.

Solusi Jangka Panjang: Jalur Khusus Batubara

Al Haris mengatakan, yang bisa diperbuat sekarang adalah mengurai kemacetan dan mengurangi konflik di tengah masyarakat. Solusi konkret adalah jalan khusus batubara yang mulai pekerjaan fisik pada bulan Februari 2023.

“Jalan khusus batubara sudah mulai dibuat. Janjinya selesai dalam 14 bulan. Kalau sesuai dengan janjinya, pertengahan 2024 jalan batubara itu sudah bisa digunakan,” ucap Haris.

Jalur khusus batubara merupakan solusi jangka panjang bagi masalah angkutan batubara di Jambi. Terdiri dari tiga rangkaian jalan khusus, yakni, pertama, rute Kilangan Kecamatan Bajubang – Mestong – Sungai Gelam – Kumpeh Ulu – Taman Rajo. Jalan tersebut akan dikerjakan oleh investor PT Putra Bulian Propertindo yang sudah melakukan groundbreaking pada 1 September 2022.

“Rute jalan khusus yang pertama ini pembangunan fisik dilakukan mulai bulan Februari 2023,” ucap Haris dalam paparannya.

Rute kedua yang akan menghubungkan Kecamatan Mandiangin, Bathin XXIV, Muara Tembesi, Muara Bulian, dan Muara Sebo Ilir akan dikerjakan oleh PT Inti Tirta. Pembangunan rute ini sudah dimulai pada 17 Desember 2022. Ini akan membantu masyarakat untuk bepergian dengan lebih mudah dan cepat antar kota.

Rute ketiga terletak di daerah Kecamatan Pauh, Mandiangin, Mandiangin Timur, Bajungan, Mestong, dan Jambi Luar Kota. Jalan khusus ini akan dibangun oleh PT Sinar Agung Sukses dan sudah mulai dibangun bulan ini. Ini akan membantu masyarakat untuk mengatasi masalah transportasi di daerah tersebut dan mempermudah perjalanan.

Tidak hanya jalan raya, namun juga jalur sungai sedang ditingkatkan untuk meningkatkan transportasi di Jambi. Dua perusahaan yaitu PT Minimex Indonesia dan PT. Timur Indonesia Sejahtera sedang menginisiasikan pembangunan jalur sungai. PT Minimex Indonesia akan membangun jalur sungai melalui daerah Mandiangin, Jebak, dan Talang Duku. Sementara itu, PT. Timur Indonesia Sejahtera akan membangun jalur Muaro Tembesi hingga Talang Duku.

Bagikan Artikel

LinkedIn
WhatsApp
Facebook

Hubungi Kami

Titan Infra Energy merupakan salah satu perusahaan infrastruktur dan logistik energi yang berkembang pesat di Indonesia. Berdiri sejak 2005 silam, Titan Infra Energy mengelola dan mengembangkan sejumlah lini bisnis mulai penambangan batubara, pengelolaan infrastruktur hingga logistik. Dengan dukungan sumber daya manusia yang terampil, berpengalaman serta profesional di bidangnya tak bisa dipungkiri di usia mendekati dua dekade, Titan Infra Energy mempunyai pengalaman yang luas dalam mengelola dan mengembangkan infrastruktur energi.
Alamat :

Graha Anabatic,
Jl. Scientia Boulevard Kav. U2,
Summarecon Serpong,
Tangerang, Banten 15811 – Indonesia

Telepon :

+62 (21) 80636888

 
Email :

info@titaninfra.com

© Hak Cipta 2022. Dilindungi Undang-undang. Titan Group.